Sabtu, 06 Desember 2014

SISTEM GERAK MANUSIA



GANGGUAN PADA SISTEM GERAK MANUSIA


Gangguan pada sistem rangka

Gangguan pada sistem rangka manusia dapat terjadi karena ada gangguan secara fisiologis, gangguan persendian, dan gangguan kedudukan tulang belakang.

1.      Gangguan Fisik
Gangguan yang paling umum adalah kerusakan fisik tulang seperti patah atau retak tulang. Apabila terjadi fraktula (patah tulang)akan terbentuk zona fraktula yang runcing dan tajam.berdasarkan jenis fraktura yang terbentuk, fraktura dapat dibedakan enjadi 4 kelompok sebagai berikut:

·      Fraktura sederhana
Fraktura sederhana merupakan fraktura yang tidak melukai oto ataupun sekitarnya

·      Fraktura kompleks
Fraktura kompleks merupakan fraktura yang melukai oto ataupun sekitarnya, bahkan terkadang dapat muncul ke permukaan kulit

·      Greenstick
Greenstick merupakan fraktura sebagian yang tidak memisahkan tulang menjadi dua bagian

·      Comminuted
Comminuted merupakan fraktura yang mengakibatkan terbagi menjai beberapa bagian, tetapi masih berada dalam otot


Ciri-ciri fraktura

·      Situasi sekitar menimbulkan dugaan bahwa telah terjadi cedera (tulang mencuat keluar kulit)
·      Terasa nyeri menusuk pada daerah cendra
·      Terjadi pembengkakan, ini disebabkan oleh darah dan cairan tubuh lain yang mengumpul di sekitar area cedra
·      Kelainan bentuk,kadang-kadang kepatahan tulang menyebabkan bentuk yang tidak biasa atau pembengkokan dari bagian tubuh
·      Hilangnya kemampuan gerak, penderita mungkin bisa sedikit menggerakkan secara penuh

Pengobatan  Fraktura

·      Pembiadaian
Benda keras yang ditempatkan di daerah sekeliling tulang
·      Pemasangan gips
Merupakan bahan kuat yang dibungkus disekitar tulang yang patah
·      Penarikan (traksi)
Mengguanakan beban untuk menahan sebuah anggoata gerak pada tempatnya. Sekarang juga jarang digunakan, tetapi dulu menjadi pengobatan utama untuk penyakit fraktura
·      Fiksasi internal
Dilakukan pembedahan untuk menempatkan piringan atau batang logam pada pecahan-pecahan tulang. Merupakan pengobatan terbaik untuk patah tulang


2.      Gangguan Fisiologis
Gangguan fisiologis pada tulang dapat disebabkan oleh kelainan fungsi hormon dan vitamin. Gangguan fisiologis pada tulang dapatdijelaskan sebagai berikut:

Osteoporosis



Osteoporosis adalah kondisi di mana tulang rapuh. keropos dan mudah patah. Umumnya osteoporisis disebabkan oleh hormon jantan / betina yang kurang sempurna atau akibat kekurangan asupan kalsium untuk tulang.

Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Terjadinya Osteoporosis :
·   Genetis. Diperkirakan hampir sekitar 80% kepadatan tulang itu diwariskan secara genetik sehingga dengan kata lain osteoporosis itu dapat diturunkan
·   Wanita diatas 40 tahun lebih banyak terkena osteoporosis dibandingkan dengan pria. Wanita yang memasuki masa menopause mengalami pengurangan hormon esterogen
·   Orang yang berbadan ramping serta bertulang kecil
·   Kurang olahraga dapat menyebabkan kepadatan tulang berkurang. Olahraga atau aktivitas dapat meningkatkan kepadatan tulang
·   Faktor lain seperti merokok, banyak mengkonsumsi minuman yang mengandung alkohol, kafein tinggi seperti teh, kopi serta cola
·   Kekurangan gizi
·   Akibat penggunaan obat-obatan yang mengandung steroid atau penyakit kronis lainnya seperti penyakit hati, gagal ginjal kronis
·    Usia lanjut

ciri-ciri penyakit osteoporosis :
·      Terjadinya patah tulang secara tiba-tiba karena trauma yang ringan atau tanpa trauma
·      Timbulnya rasa nyeri yang hebat sehingga penderita tidak dapat melakukan pergerakan
·      Berkurangnya tinggi badan dan bongkok

Cara-cara pencegahan osteoporosis :
·      Melakukan aktivitas fisik yang teratur seperti olah raga
·      Diet dengan menambah Calsium dan vitamin D
·      Memperbaiki gaya hidup dan menghilangkan kebiasaan seperti merokok, minum alkohol
·      Penggunaan HRT (Hormon Replacement Therapy) atau terapi esterogen khususnya bagi wanita baru memasuki masa menopause



Cara mengobati penyakit osteoporosis :
Pengobatan osteoporosi bisa dilakukan dengan pemberian obat-obatan seperti Kalsitonin dan bisphosphonates yang tentu saja harus sesuai dan tergantung dari anjuran dokter.

Kalsitonin.
Penemuan hormon yang dapat menurunkan konsentrasi kalsium darah dimulai pada tahun 1960 oleh seorang profesor asal Kanada yang bernama Harold Copp. Ia menyebut zat itu sebagai 'calcitonin' karena dapat mengontrol konsentrasi kalsium (calcium tonus) didalam plasma. Zat ini banyak didapatkan terutama dari ikan salmon. Pada tahun 1969, Dr. Stephan Guttmann seorang peneliti dari Sandoz menyempurnakan penemuan calcitonin dengan keberhasilan memproduksi salmon calcitonin secara sintetis. Zat kalsitonin dapat mengurangi aktivitas dari sel osteoclast (sel yang bertugas menyerap tulang), memperlambat proses resorpsi dan meningkatkan peresapan kalsium oleh tulang. Dengan pemakaian kalsitonin, kepadatan dan kekuatan tulang dapat ditingkatkan sehingga tulang menjadi tidak lagi rapuh dan mengurangi rasa sakit.
Rakhitis

Rakhitis adalah pelunakan dan melemahnya tulang pada anak-anak, biasanya karena kekuranga vitamin D yang ekstrimdan berkepanjangan. Vitamin D sangat penting dalam penyerapan kalsium dan fosfordari saluran pencernaan, yang dibutuhkan anak-anak untuk membangun tulang yang kuat.

Ciri-ciri penyakit rakhitis :

·      Anak-anak akan lebih rentan terkena patah tulang
·      Pertumbuhan tertunda
·      Nyeri pada tulang belakang, panggul dan kaki
·      Penurunan otot dapat membuat gerakan tidak nyaman

Cara mengobati rakhitis :

Diet dan sinar matahari pengobatan meliputi peningkatan asupan makanan kalsium, fosfat dan vitamin D. Paparan terhadap cahaya ultraviolet B (sinar matahari ketika matahari tertinggi di langit), minyakikan cod,minyak ikan pecak-hati dan viosterol adalah sumber vitamin D. Sebuah jumlah yang cukup cahaya ultraviolet Bsinar matahari setiap hari dan persendian yang memadai kalsium dan fosfor dalam makan dapat mencegah rakhitis

Mikrosefalus
Mikrosefalus adalah suatu kondisi medis dimana lingkaran kepala lebih kecil dari ukuran normal karena otak tidak berkembang dengan baik atau telah berhenti tumbuh. Mikrosefalus nampak pada saat kelahiran atau mungkin berkembang dalam beberapa tahu pertama kehidupan
Ciri-ciri mikrosefalus :

·      Keterbelakangan mental
·      Tertunda fungsi motorik dan bicara
·      Kelainan wajah
·      Perawakan pendek
·      Hiperaktif
·      Kejang
·      Sulitdengan koordinasi dan keseimbangan
·      Kelainan neurologis

Cara mengobati mikrosefalus :
Tidak ada pengbatan untuk penyakit mikrosefalus yang dapat mengembalikan kepala anak ke ukuran normal. Perawatan berfokuspada cara-cara untuk mengurangi dampak neurologisterkait dengan cacat. Anak-anak dengan keterlambatan perkembangan mikrosefalus dan biasanya dievaluasi oleh pediatrik neurolog dan diikuti oleh tim manajemen medis

3.      Gangguan persendian
Gangguan persendian dapat terjadi karena sendi tidak berfungsi dengan normal. Jenis gangguan sendidikelompokkan menjadi 4 yaitu sebagai berikut :

Dislokasi

Dislokasi adalah terlepasnya kompresi jaringan tulang dari kesatuan sendi. Dislokasi ini dapat hanya komponen tulangnya saja yang bergeser atau terlepasnya seluruh komponen tulang dari tempat yang seharusnya (dari mangkuk sendi). Seseorang yang tidak dapat mengatupkan mulutnya kembali sehabis membuka mulutnya adalah karena sendi rahangnya terlepas dari tempatnya. Dengan kata lain: sendi rahangnya telah mengalami dislokasi.
Dislokasi yang sering terjadi pada olahragawan adalah dislokasi sendi bahu dan sendi pinggul (paha). Karena terpeleset dari tempatnya, maka sendi itupun menjadi macet. Selain macet, juga terasa nyeri. Sebuah sendi yang pernah mengalami dislokasi, ligamen-ligamennya biasanya menjadi kendor. Akibatnya, sendi itu akan gampang dislokasi lagi.
Keadaan dimana tulang-tulang yang membentuk sendi tidak lagi berhubungan,secara anatomis (tulang lepas dari sendi) (Brunner & Suddarth)Keluarnya (bercerainya) kepala sendi dari mangkuknya, dislokasi merupakan suatu kedaruratan yang membutuhkan pertolongan segera.(Arif Mansyur, dkk. 2000)Patah tulang di dekat sendi atau mengenai sendi dapat menyebabkan patah tulang disertai luksasi sendi yang disebut fraktur dis lokasi.( Buku Ajar Ilmu Bedah, hal 1138) Berpindahnya ujung tulang patah, karena tonus otot, kontraksi cedera dan tarikan Dislokasi adalah terlepasnya kompresi jaringan tulang dari kesatuan sendi.
Ciri-ciri Dislokasi :

·      Nyeri pada daerah cedera
·      Pada bagian cedera tidak dapat digerakkan secara aktif
·      Terjadi pembengkakan

Cara mengobati Dislokasi :

Cara terapinya adalah dengan mengembalikan si tulang yang lepas (reposisi) itu ke persendiannya kembali lalu biasanya pasien setelah di reposisi akan dilakukan imobilisasi atau fiksasi dalam rentan waktu tertentu agar si tulang ini tidak lepas kembali.

Terkilir (keseleo)
Terkilir merupakan tertariknya ligamensendi karena gerakan tiba-tiba atau gerakan yang tidak biasa dilakukan. Terkilir menyebabkan timbulnya rasa sakit disertai peradangan pada daerah sendi
Ciri-ciri terkilir :
·         Nyeri
·         Spasme otot
·         Kehilangan kekuatan
·         Keterbatasan lingkup gerak sendi
·         Bengkak atau memar
·         Tidak stabil dan hilangnya kemampuan untuk menggerakkan sendi

Cara mengobati terkilir :
1.      REST ( Istirahat)

Tindakan Rest artinya pasien harus mengistirahatkan dan melindungi wilayah otot yang cedera. Jika terasa sakit saat menahan beban, gunakanlah penopang, dan jika terasa sakit untuk menggerakan bagian yang cedera, lindungi dengan splint atau kayu belat.
Kurangi aktifitas sehari-hari sebisa mungkin. Jangan menaruh beban pada tempat yang cedera selama 48 jam. Dapat digunakan alat bantu seperti crutch (penopang/penyangga tubuh yang terbuat dari kayu atau besi) untuk mengurangi beban pada tempat yang cedera. Aktivitas yang berlebih pada bagian tubuh yg terkena akan memicu terjadinya komplikasi lebih lanjut, misal ligamen yang robek akan semakin parah, bahkan seringkali terkilir disertai pula dengan fraktur/patah/retak pada tulang.

2. ICES ( Es )

Kompres dingin atau es akan menghasilkan vasokontriksi untuk mengurangi pembengkakan dengan meletakkan di bagian yang terluka selama 2-3 menit tiga kali sehari dalam 24 jam pertama. kita harus menempatkan kain di atas daerah yang cidera dengan kantong es untuk menghindari luka akibat suhu rendah. Terapi dengan kompres dingin ini harus dimulai dengan segera dan diteruskan sampai 24-36 jam setelah luka terjadi.

3. COMPRESS ( Kompres atau penekanan pada daerah yang cedera)

Tindakan Compress artinya menekan bagian yang mengalami cedera dengan menggunakan perban khusus (ace bandage). Perban ini di harapkan juga dapat mengikatkan kantong es di tempatnya dan tetap di lanjutkan setelah terapi dingin ingin menghindari serta mengurangi pembengkakan. Meskipun balutan ini harus rapi, pastikan bahwa perban ini tidak terlalu ketat karena dapat menimbulkan mati rasa, geli atau bahkan menambah rasa sakit.

4. ELEVATION ( Posisi )

Pada tindakan Elevation, pasien sebisa mungkin harus mengangkat bagian cedera lebih tinggi di atas jantung atau dada selama 24-36 jam pertama untuk memudahkan kembalinya darah dan untuk mengurangi pembengkakan. Misalnya jika yang cedera lutut, upayakan pasien dalam posisi tidur kemudian lutut diangkat atau ditopang dengan alat supaya posisinya lebih tinggi dari jantung. Teknik ini mengacu pada prinsip bejana berhubungan dan berguna untuk mengurangi pembengkakan pada bagian cedera.

Artritis

Artritis adalah peradangan pada satu atau lebih persendian, yang disertai dengan rasa sakit, kebengkakan, kekakuan, dan keterbatasan bergerak. Artrhitis dapat terjadi akibat infeksi maupun tanpa infeksi. Pelepasan mediator inflamasi dari leukosit, kondrosit, sinoviosit menyebabkan kehilangan proteoglikan dan matriks ektraselular kartilago, sehingga terjadi kerusakan tulang. Kerusakan dan hilangnya kolagen dan kondrosit dapat menyebabkan perubahan yang tidak dapat kembali.
Arthritis mengacu pada lebih dari 100 penyakit berbeda yang menyebabkan rasa sakit dan bengkak pada sendi, dan membatasi gerakan persendian dan jaringan ikat. Jenis umum radang sendi atau arthritis ini antara lain:
  • Osteoarthritis
    Disebabkan oleh hilangnya jaringan tulang dari sendi dan dikenal juga sebagai arthritis degeneratif. Hal ini kebanyakan terjadi sejak usia sebelumnya.
  • Rheumatoid Arthritis
Radang sendi jenis ini banyak mempengaruhi orang-orang di atas usia 40 tahun. Ini lebih berbahaya daripada osteoarthritis karena mempengaruhi ligamen dan tendon yang bergabung dengan tulang dan otot.
  • Gout
    Disebabkan oleh kelebihan penumpukan
    asam urat dalam ruang antar sendi yang menyebabkan rasa sakit dan radang sendi.
 Ciri-ciri artritis :
·    Adanya rasa sakit, panas dan pembengkakan pada persendian lutut(gejala panca radang)
·    Terasa adanya fluktuasi, sakit, panas, kemerahan
·    Penderita menjadi demam jika sakit sudah menjadi sepsis
·    Frekuensi dan nafas frekuen
·    Pincang yang hebat bahkan kadang sampai penderita tidak dapat berdiri

Cara mengobati artritis

Selain pengobatan secara medis, terapi fisik, perubahan gaya hidup (mencakup latihan fisik dan mengontrol berat badan), diet juga memainkan peranan penting dalam pengobatan arthritis dan sakit sendi. Suplemen merupakan salah satu terapi yang sangat membantu. Mengkonsumsi suplemen glucosamine dibarengi dengan chondroitin dan methylsulfonylmethane (MSM), seperti pada suplemen Glucosamine & Chondroitin & MSM dari Ultimate Nutrition, dapat memberikan hasil yang lebih optimal. Kombinasi ketiganya akan membantu mengatasi nyeri sendi, menambah elastisitas sendi, mengurangi peradangan pada sendi, membentuk tulang rawan dan menjaga kesehatan sendi.

Untuk itu, rawatlah sendi Anda sejak dini dengan melakukan aktivitas fisik teratur, menjaga berat badan Anda tetap optimal serta memastikan asupan nutrisi yang memadai dalam tubuh melalui pengaturan pola diet sehari-hari dengan baik.
 

4.
Gangguan tulang belakang

Gangguan pada tulang belakang terjadi karena adanya perubahan posisi tulang belakang, sehingga menyebabkan perubahan kelengkungan batang tulang belakang. Gangguan yang disebabkan oleh kelainan tulang belakang dikelompokkan menjadi empat kelompok, yaitu :
Skoliosis

Skoliosis adalah melengkungnya tulang belakang ke arah samping, mengakibatkan tubuh melengkung ke arah kanan dan kiri








 





 

Kifosis 
Kifosis adalah perubahan kelengkungan pada tulang belakang secara keseluruhan sehingga orang menjadi bengkok
 













 

Lordosis

Lordosis adalah melengkungnya tulang belakang di daerah tumbal atau pinggang ke arah depan sehingga kepala tertarik ke arah belakang










 

Subluksasi

Subluksasi adalah gangguan tulang belakang pada segmen leher sehingga posisi kepala 
tertarik kearah kiri atau kanan

Cara mengobati skoliosis, kifosis, lordosis dan subluksasi
Jenis terapi  yang dibutuhkan tergantung pada banyak faktor. Sebelum menentukan jenis terapi yang digunakan, dilakukan observasi terlebih dahulu. Terapi disesuaikan dengan etiologi,umur skeletal, besarnya lengkungan, dan ada tidaknya progresivitas dari deformitas. Keberhasilan terapi sebagian tergantung pada deteksi dini dari skoliosis.

A. Obat
Tujuan pemberian obat adalah untuk mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri dan kemungkinan infeksi baik dari alat ataupun pembedahan, bukan untuk mengobati skoliosis.
Obat yang digunakan antara lain :
1. Analgesik
·       Asam Asetil Salisilat 3 x 500 mg
·       Paracetamol 3 x 500 mg
·       Indometacin 3 x 25 mg
2. NSAID (Non Steroid Anti Inflamation Drug)

B. Fisioterapi
1.      Terapi panas, dengan cara mengompres
2.     Alat penyangga, digunakan untuk skoliosis dengan kurva 25°-40° dengan skeletal yang tidak matang (immature). Alat penyangga tersebut antara lain :
Penyangga Milwaukee
Alat ini tidak hanya mempertahankan tulang belakang dalam posisi lurus, tetapi alat ini juga mendorong pasien agar menggunakan otot-ototnya sendiri untuk menyokong dan mempertahankan proses perbaikan tersebut. Penyangga harus dipakai 23 jam sehari. Alat penyangga ini harus terus digunakan terus sampai ada bukti objektif yang nyata akan adanya kematangan rangka dan berhentinya pertumbuhan tulang belakang selanjutnya.



 “Penyangga Boston”
Suatu penyangga ketiak sempit yang memberikan sokongan lumbal atau torakolumbal yang rendah. Penyangga ini digunakan selama 16-23 jam sehari sampai skeletalnya matur. Terapi ini bertujuan untuk mencegah dan memperbaiki deformitas yang tidak dikehendaki oleh pasien


C. Tindakan Pembedahan
Umumnya, jika kelengkungan lebih dari 40 derajat dan pasien skeletalnya imatur, operasi direkomendasikan. Lengkung dengan sudut besar tersebut, progresivitasnya meningkat secara bertahap, bahkan pada masa dewasa. Tujuan terapi bedah dari skoliosis adalah memperbaiki deformitas dan mempertahankan perbaikan tersebut sampai terjadi fusi vertebra. Beberapa tindakan pembedahan untuk terapi skoliosis antara lain :

1.      Penanaman Harrington rods (batangan Harrington)

Batangan Harrington adalah bentuk peralatan spinal yang dipasang melalui pembedahan yang terdiri dari satu atau sepasang batangan logam untuk meluruskan atau menstabilkan tulang belakang dengan fiksasi internal. Peralatan yang kaku ini terdiri dari pengait yang terpasang pada daerah mendatar pada kedua sisi tulang vertebrata yang letaknya di atas dan di bawah lengkungan tulang belakang.
Keuntungan utama dari penggunaan batangan Harrington adalah dapat mengurangi kelengkungan tulang belakang ke arah samping (lateral), pemasangannya relatif sederhana dan komplikasinya rendah. Kerugian utamanya adalah setelah pembedahan memerlukan pemasangan gips yang lama. Seperti pemasangan  pada spinal lainnya , batangan Harrington tidak dapat dipasang pada penderita osteoporosis yang signifikan.
2. Pemasangan peralatan Cotrell-Dubousset
Peralatan Cotrell-Dubousset meliputi pemasangan beberapa batangan dan pengait untuk menarik, menekan, menderotasi tulang belakang. Alat yang dipasang melintang antara kedua batangan untuk menjaga tulang belakang lebih stabil.
Pemasangan peralatan Cotrell-Dubousset spinal dikerjakan oleh dokter ahli bedah yang berpengalaman dan asistennya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar